Liputan6.com, Jakarta – Pengemudi ojol menyampaikan unek-unek terkait kebijakan yang diberlakukan pihak operator yang dinilai sewenang-wenang terhadap mitra. Aspirasi itu disampaikan saat demonstrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2024).
Melva (54), driver Shopee misalnya. Dia mengeluhkan ketatnya aturan suspen yang diberlakukan oleh pihak perusahaan.
“Lihat kondisi kami, jangan menekan kami. Kita juga mau uang, siapa yang enggak mau uang. Tapi harusnya aplikator juga paham jangan dikit-dikit suspen, dikit-dikit suspen,” kata dia saat ditemui, Kamis.
“Kita harusnya simbiosis mutualisme, aplikator butuh kami, kami butuh aplikator,” dia menambahkan.
Melva mengatakan, pihak operator Shopee terkesan sadis terhadap mitra. Mereka tak segan melakukan suspen apabila mitra tidak bersedia mengambil orderan yang masuk.
“Kami cancel orderan, Shopee suspen akun kami 30 menit,” ucap dia.
Tak cuma itu, pihak aplikator Shopee juga dinilai sangat membebankan mitra. Dia mencontohkan ketika ada pengiriman barang. “Barang beratnya 30 kilogram, seharusnya tidak bisa dibawa pakai motor. Tapi sama pihak operator malah diarahkan ke kita yang bawa motor,” ucap dia.
Melva berharap suara didengar oleh pihak Shopee, sehingga ada perbaikan ke depannya. “Kami bangga menjadi minta Shopee, kami harap lebih baik dari sekarang,” ucap dia.
Tak beda jauh, pengemudi Gojek juga merasakan hal serupa. Bedanya, Nurma (28) mengeluhkan bayaran yang diterima oleh mitra Gojek.
“Kemarin di jam sibuk dan situasi macet argo harusnya lebih tinggi. Tapi, ini malah tetap sama. Ini kan enggak sesuai,” ucap dia.
Nurma juga menyampaikan, potongan yang diambil oleh pihak operator tergolong tidak menyenangkan mitra. “Potongan itu harus diturunkan dan harus manusiawi, karena selama ini kami menganggap potongan terlalu besar bagi kita semua,” ucap dia.