Sahrin menyampaikan bahwa salah satu pertimbangan Anies tidak maju adalah tidak ada permintaan khusus dari masyarakat Jabar maupun aspirasi partai politik untuk mengusung calon presiden di Pemilu Presiden 2024 tersebut selama ini, berbeda dengan Pilkada Jakarta.
“Sehingga, untuk itu Anies menyampaikan terima kasih, tentunya apresiasi, kepada partai yang meminta Anies untuk maju di Jawa Barat, dan dengan berbagai macam pertimbangan tentunya Anies telah menyatakan tidak maju di Jawa Barat,” kata Sahrin di Jakarta, Kamis malam.
Baca juga: Pengamat sebut Anies terkesan cari kerja jika maju di Pilkada Jabar
Baca juga: Kans duet Anies-Ono 95 persen, Anies sedang perjalanan ke Bandung
Sahrin menyampaikan bahwa pihaknya belum merencanakan keberangkatan ke Kota Bandung untuk menyiapkan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jabar pada Kamis malam.
“Kami belum ada komunikasi secara teknis untuk berangkat, tidak ada komunikasi soal itu. Kami baru komunikasi soal tawaran maju di Jawa Barat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjanjikan bahwa Anies akan memberikan pernyataan resmi di hadapan publik, terutama untuk membahas dinamika Pilkada 2024.
“Insyaallah, mungkin pada esok hari akan ada penyampaian secara khusus dari Anies untuk kebutuhan masyarakat atau publik,” katanya.
Sebelumnya, beredar kabar PDI Perjuangan akan mengusung Anies berpasangan dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Barat Ono Surono di Pilkada Jabar.
Adapun Ono sempat mengatakan bahwa terbuka peluang bakal calon Gubernur Jawa Barat yang akan diusung oleh partainya bukanlah kader PDIP.
“Jawa Barat ini merupakan wilayah besar dengan kompleksitas masalah yang besar, jumlah pemilih yang besar, sehingga bisa saja nanti calon gubernurnya bukan kader PDI Perjuangan, yang juga bisa saja nanti dipasangkan dengan kader partai lain,” kata Ono saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2024