“Pada paruh pertama kita bermain sangat baik meski kecolongan gol di ujung babak. Namun, babak kedua stamina mulai turun,” ujar Erick di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, stamina yang kurang maksimal bisa saja karena minimnya menit bermain di liga.
Erick pun menegaskan hal itulah yang menjadi alasan dirinya menerapkan regulasi wajib bagi setiap klub Liga 1 untuk menurunkan pemain berlabel tim nasional di setiap pertandingan.
Baca juga: Satu poin yang membangkitkan optimisme
Â
Pria yang juga Menteri BUMN itu menyebut, PSSI selalu memantau dan memerhatikan menit bermain para pemain timnas melalui Badan Tim Nasional (BTN).
Bukan cuma di Indonesia, BTN juga melakukan pengawasan hingga ke klub-klub luar negeri di mana pemain timnas Indonesia berkarier.
“Badan Tim Nasional itu memerhatikan juga pemain timnas kita di luar negeri bermain atau tidak. Saya selalu bilang badan timnas itu jangan cuma mengurus administrasi,” tutur Erick.
Secara umum, Erick menilai penampilan timnas Indonesia bagus saat melawan Arab Saudi. Akan tetapi, dia mengingatkan bahwa laga pembuka di setiap kompetisi memang hampir selalu berat bagi setiap tim.
Sementara terkait performa timnas Indonesia yang membuat pelatih timnas Arab Saudi Roberto Mancini gusar di pinggir lapangan, Erick Thohir menanggapinya dengan berkelakar.
“Gak enak juga saya karena sama-sama pernah di Inter Milan,” kata Erick lalu tertawa.
Erick Thohir pernah memiliki saham mayoritas di Inter Milan pada tahun 2013-2016. Akan tetapi, dia menjabat sebagai presiden klub tersebut sampai tahun 2018.
Pada periode tersebut, Erick sempat mendatangkan Roberto Mancini untuk melatih Inter Milan pada periode 2014-2016. Sayangnya, pada masa itu, Mancini gagal membawa Inter Milan mendapatkan trofi juara.
Era keemasan Mancini di Inter adalah ketika dia membesut klub berseragam biru hitam itu pada periode 2004-2008, di mana dia membawa timnya menjuarai Liga Italia Serie A tiga kali beruntun pada rentang tahun 2005-2008 serta masing-masing dua kali menjuarai Copa Italia dua kali dan Supercopa Italia.
Timnas Indonesia menahan seri tuan rumah Arab Saudi dengan skor 1-1 pada laga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Jumat dini hari WIB di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
Indonesia melesakkan gol terlebih dahulu melalui Ragnar Oratmangoen sebelum dibalas Arab Saudi via sepakan Musab Aljuwayr.
Hasil tersebut membuat timnas Indonesia berada di posisi keempat klasemen sementara Grup C di bawah peringkat satu Jepang (enam poin), kedua Bahrain (enam poin) dan ketiga Arab Saudi (satu poin). Di posisi kelima dan keenam ada Australia dan China dengan nol poin.
Arab Saudi berada di atas Indonesia karena pada pertandingan kedua tim, Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning sementara Indonesia tiga kartu kuning.
Adapun Grup C dihuni oleh enam tim yaitu Jepang, Bahrain, Arab Saudi, Indonesia, Australia dan China.
Berikutnya, Indonesia akan menghadapi Australia pada 10 September 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Baca juga: Penyelamatan penalti Paes warnai hasil imbang Indonesia dan Arab Saudi
Baca juga: Shin Tae-yong yakin timnas Indonesia buat kejutan di Asia
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024