Konflik sosial rentan terjadi dalam tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Perbedaan pilihan bisa menjadi pemicu apalagi kalau ada pihak tak bertanggungjawab membuat isu-isu politik melalui kabar bohong atau hoax.
Polres Rokan Hulu sebagai salah satu unsur pengamanan di Pilkada 2024, meminta masyarakat, khususnya tokoh agama dan tokoh adat, menyelesaikan secara cepat sebelum meluas.
“Apabila terjadi, pemuka masyarakat dan unsur pimpinan kecamatan harus meminimalisir agar tidak meluas,” kata Kapolres Rokan Hulu Ajun Komisaris Besar Budi Setiyono SIK, Jum’at siang, 6 SeptemberÂ
Hal tersebut disampaikan Budi saat menggelar Jum’at Curhat dan Cooling System Pilkada Serentak di Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu. Hadir unsur pimpinan kecamatan, tokoh adat dan tokoh agama.
Budi menjelaskan, perbedaan pilihan merupakan hal wajar dalam kontestasi Pilkada. Hal ini harus disikapi dengan baik sehingga perbedaan tidak menjadi pemecah persatuan.
Masyarakat diminta jangan mau dipecah belah isu politik dan diprovokasi pihak tak bertanggungjawab. Apalagi isu itu sengaja diciptakan untuk menyudutkan salah satu calon kepala daerah.
“Waspadai kampanye hitam selama tahapan Pilkada, jangan mudah percaya berita hoax dan jangan golput, wujudkan Pilkada damai,” kata Budi.