Yogyakarta (beritajatim.om)– Dalam beternak ayam kampung, 7 hari pertama setelah ditetaskan merupakan fase paling kritis yang menentukan keberhasilan.
Pada masa ini, kebutuhan akan pakan, suhu, dan tempat tinggal harus terpenuhi dengan optimal. Jika tidak, perkembangan ayam kampung akan terganggu.
Manajemen brooding (pemanasan) harus dilakukan dengan suhu ideal 31-33°C. Selain itu, peternak juga perlu menyesuaikan ketinggian tempat pakan dan minum setinggi punggung ayam, serta mengelompokkan ayam berdasarkan ukuran untuk memudahkan perawatan.
Menurut Dr. Ir. Heru Sasongko, M.P., IPM., ASEAN Eng., Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, pemahaman mendalam tentang kebutuhan unggas sangat penting.
“Kuncinya adalah memahami ayam yang Anda rawat. Konsistensi dalam pemberian makanan, suhu yang tepat, serta waktu makan yang teratur adalah hal mendasar. Anda harus disiplin, sabar, dan menikmati prosesnya,” ujarnya.
Manajemen Pakan Ayam Kampung yang Optimal
Dr. Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., pakar nutrisi unggas, menekankan bahwa manajemen pakan yang baik sangat penting untuk menghindari kematian pada ayam kampung. Salah satu kesalahan umum adalah kurangnya perhatian pada air minum. Air yang bersih dan segar dengan suhu sejuk dapat meningkatkan nafsu makan ayam. “Air minum yang bersih dan dingin akan membantu ayam tetap mau makan,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Nanung juga menekankan pentingnya kualitas nutrisi dalam pakan. “Sebagus apapun kualitas anakan ayam, jika pakannya tidak bernutrisi baik, maka pertumbuhannya tidak akan optimal,” tambahnya. Malnutrisi sering kali menjadi masalah pada ayam kampung, baik yang dibudidayakan sebagai ayam petelur maupun pedaging.
Beberapa bahan pakan alternatif yang bisa digunakan antara lain jagung, dedak padi, tepung gaplek, maggot, cacing tanah, keong mas, tepung ikan lokal, dan bungkil kelapa. Bahan-bahan ini mengandung nutrisi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan ayam. “Peternak harus bisa menyesuaikan pakan yang sesuai dengan target nutrisi,” kata Dr. Nanung.
Pemasaran Ayam Kampung: Pentingnya Strategi yang Tepat
Selain manajemen pakan dan pemeliharaan, strategi pemasaran juga menjadi faktor penting dalam suksesnya bisnis ayam kampung. Menurut Dr. Ir. Suci Paramitasari Syahlani, M.M., IPM., seorang peneliti sosial ekonomi ternak, peternak ayam kampung harus memahami seluruh aspek dari budidaya hingga pemasaran. Ia menekankan bahwa segmen pasar ayam kampung perlu disesuaikan dengan motif, geografi, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat.
Lebih lanjut, Dr. Suci juga menyoroti pentingnya regulasi pemerintah dan kesehatan konsumen. “Pemerintah perlu memberikan stimulus melalui labelisasi dan sertifikasi, agar calon pembeli lebih yakin terhadap produk ayam kampung,” tegasnya.
Selain itu, Dr. Suci juga menyarankan agar peternak unggas aktif dalam menciptakan konten pemasaran yang informatif dan menarik. Komunikasi pemasaran yang baik dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk olahan ayam kampung dan memberi nilai tambah. “Dengan informasi yang lengkap dan copywriting yang baik, produk olahan ayam kampung dapat lebih diterima oleh konsumen,” tutupnya. [aje]