Surabaya (beritajatim.com) – Berangkat dari lagu Runtuh milik Feby Putri, salah satu potongan liriknya, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul serupa.
Film ini disutradarai oleh Reka Wijaya Kusuma, proyek garapan Sinemaku Picture dijadwalkan rilis serentak di Indonesia mulai 17 Oktober.
Beberapa artis papan atas ikut berkolaborasi dalam film ini. Sejumlah actor dan aktris yang sudah memiliki nama besar seperti Prilly Latuconsina didapuk sebagai pemeran utama. Selain Prilly, terdapat banyak aktor dengan sepak terjang dunia hiburan yang tidak diragukan lagi.
Ada Pradikta Wicaksono sebagai lawan main Prilly, Surya Saputra, Widi Mulia, Antonio Blanco, Ummi Quary, hingga Kristo Immanuel.
Tokoh utama dalam film ini Bernama Tari (Prilly Latuconsina), seorang gadis remaja yang tengah memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi sang ibu.
Sepeninggal sang kakak yang memutuskan keluar dari rumah, Tari seorang diri menjadi garda terdepan bagi ibunya yang menerima perlakuan kasar dari ayahnya sendiri.
Situasi ini membuat Tari mau tak mau memeluk erat segala keresahannya seorang diri. Ia tak memiliki orang lain untuk bercerita.
Harinya perlahan berubah, ketika bersua dengan sebuah komunitas bertajuk ‘Support Group’. Sesuai dengan namanya, komunitas ini menjadi wadah bagi orang-orang yang ingin berbagi kisah.
Setelah penuh pertimbangan, Tari akhirnya memutuskan bergabung. Disnilah, ia bercengkrama dengan banyak kawan baru, salah satunya Baskara, karakter yang diperankan Dikta.
Beberapa saat berbagi waktu Bersama, Tari dikejutkan dengan kepribadian Baskara yang ternyala dikelilingi dengan sifat temperamental. Ia masih sering berusaha keras untuk mengontrol emosinya yang berlebihan.
Film ini akan memberikan gambaran bagaimana Tari berusaha menyelamatkan dirinya dari keresahan yang selama ini selalu ia pendam seorang diri.
Salah satu keunikan lain dari film ini adalah, selain berperan sebagai tokoh utama, Prilly Latuconsina juga memberikan andil sebagai produser Bersama dengan Yahni Damayanti dan Umay Shahab. [aje]