More

    Hari Pahlawan, Ini 8 Tempat Bersejarah di Surabaya yang Simpan Jejak Perjuangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai wujud penghormatan atas perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan nyawa demi kemerdekaan.

    Kota Surabaya, yang dikenal sebagai Kota Pahlawan, menyimpan berbagai situs bersejarah yang menjadi saksi bisu pertempuran heroik dalam mempertahankan kemerdekaan pada 10 November 1945.

    Mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Surabaya tidak hanya memperdalam pemahaman kita tentang perjuangan bangsa, tetapi juga menghidupkan kembali semangat persatuan dan keberanian yang telah diwariskan.

    Berikut ini adalah delapan destinasi bersejarah yang wajib dikunjungi di Surabaya untuk meresapi semangat perjuangan para pahlawan.

    1. Hotel Majapahit

    Hotel Majapahit, yang sebelumnya dikenal sebagai Yamato Hotel atau Yamato Hoteru, merupakan saksi penting peristiwa heroik 10 November 1945. Di atas hotel inilah para pemuda Indonesia merobek bendera Belanda, mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan penuh keberanian.

    Berada di kawasan Jalan Tunjungan, hotel ini mengingatkan kita akan semangat para pejuang yang rela mengorbankan nyawa demi kemerdekaan. Sepanjang jalan ini, pengunjung bisa menyaksikan bangunan-bangunan berarsitektur kolonial, termasuk hotel yang ikonik ini.

    2. Tugu Pahlawan

    Monumen Tugu Pahlawan didirikan sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang gugur pada pertempuran heroik 10 November 1945 di Surabaya. Tugu ini menjadi simbol kebanggaan dan keberanian masyarakat dalam melawan penjajah. Selain menyampaikan pesan patriotisme, Tugu Pahlawan juga menjadi pengingat atas pengorbanan tak terhingga dari para pahlawan yang tewas di medan perang.

    3. Penjara Kalisosok

    Penjara Kalisosok, yang berdiri di Jalan Kasuari, menyimpan banyak cerita perjuangan. Dibangun sejak masa kolonial Belanda, penjara ini pernah menahan tokoh-tokoh besar Indonesia, seperti Soekarno, WR Supratman, HOS Tjokroaminoto, dan KH Mas Mansyur. Saat ini, bangunan ini sudah beralih fungsi sebagai cagar budaya, namun suasana kelam dan nuansa historis tetap terasa dari arsitektur tua yang sebagian besar sudah termakan usia.

    4. Gedung Internatio

    Gedung Internatio, atau Internationale Kredieten Handelsvereeniging, berdiri sejak tahun 1850 dan berada di dekat Jembatan Merah. Gedung ini menjadi bagian dari sejarah Surabaya ketika sekitar 6.000 tentara Sekutu di bawah komando Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby mendarat di Tanjung Perak.

    Mereka menjadikan gedung ini sebagai markas penting dan membebaskan tawanan Belanda. Tempat ini menyimpan kenangan kuat akan perjuangan para pemuda Surabaya yang berani menentang penjajah.

    5. Gedung Cerutu

    Berdekatan dengan Gedung Internatio, terdapat Gedung Cerutu yang memiliki menara berbentuk seperti cerutu. Gedung ini sebenarnya merupakan bangunan perusahaan gula dan menjadi salah satu destinasi bersejarah di Surabaya yang masih terjaga keasliannya. Bangunan ini menjadi simbol klasik yang membawa kita kembali ke masa lalu.

    6. Museum HOS Tjokroaminoto

    Museum HOS Tjokroaminoto adalah rumah yang dahulu dihuni oleh tokoh pergerakan nasional HOS Tjokroaminoto. Kini, rumah tersebut telah diresmikan menjadi museum dengan lebih dari 143 koleksi yang terkait dengan kehidupan sang tokoh. Diresmikan pada 27 November 2017 oleh Pemerintah Kota Surabaya, museum ini menjadi tempat bersejarah dan destinasi wisata yang mengajak pengunjung menyelami kehidupan HOS Tjokroaminoto.

    7. Jembatan Merah

    Jembatan Merah tak hanya sekadar penghubung antara Jalan Kembang Jepun dan Jalan Rajawali. Pada masa perjuangan kemerdekaan, Jembatan Merah menjadi lokasi tewasnya Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby dalam baku tembak dengan warga Surabaya. Kini, di sekitar Jembatan Merah, pengunjung dapat menikmati wisata sejarah lainnya, seperti Taman Sejarah, Klenteng Hong Tiek Hian, dan Museum House of Sampoerna.

    8. Monumen Kapal Selam

    Monumen Kapal Selam atau Monkasel merupakan monumen yang dibangun dari kapal selam asli, yaitu KRI Pasopati 410, yang terlibat dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda. Di sini, pengunjung bisa melihat langsung bagian dalam kapal selam dan menyaksikan film yang mengisahkan perjuangan di Laut Aru.

    Tempat-tempat bersejarah di Surabaya ini menawarkan pengalaman mendalam untuk mengapresiasi perjuangan para pahlawan. Mengunjungi lokasi-lokasi tersebut bukan hanya sekadar wisata, tetapi juga mengenang jasa dan keberanian mereka yang telah berkorban demi kemerdekaan bangsa.[mnd/aje]

    Source link