Kecelakaan tersebut pun memancing amarah warga setempat. Akibatnya, warga merusak belasan unit truk tanah lainnya, melemparkan batu, serta kayu kepada petugas kepolisian yang melerai kegaduhan massa.
Dalam video yang beredar, anak berusia 9 tahun tersebut, tampak masih sadar dan menangis kesakitan, tepat di bawah ban depan truk. Warga lain yang melihat, langsung marah dan dilampiaskan ke truk-truk tanah yang berhenti di belakang truk menabrak anak tersebut.
Warga memecahkan kaca truk dengan melemparkan batu, kayu balok besar, dan sempat melakukan sweeping.
Bahkan petugas kepolisian yang berusaha meredam amuk massa itu menjadi korban kemarahan warga.
“Kami (Polisi) meminta masyarakat untuk bersabar, kasus ini menjadi atensi pengusutan dan akan kami sampaikan setiap perkembangannya. Mohon jangan bertindak anarkis,” tutur Kapolres.
Dia juga mengungkapkan, pihaknya turut berduka atas musibah yang menimpa warga di lokasi kejadian. Tentu cara-cara anarkis hingga melukai petugas kepolisian tidak dibenarkan.
“Saat ini kami terus berkoordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Masyarakat mohon dapat menahan diri,” katanya.
Saat ini kepolisian fokus terhadap penanganan korban kecelakaan lalu lintas yakni seorang anak berusia sekitar 9 tahun. Korban mengalami luka pada bagian kaki, kini dalam perawatan di RSUD Tangerang.