Kualitas udara di Jakarta pada Rabu pagi masuk dalam peringkat 27 kota dan dikategorikan sebagai sedang menurut situs pemantau kualitas udara IQAir. Angka Indeks Kualitas Udara (AQI) sebesar 81 dengan jumlah partikel halus PM2.5 sebanyak 26 µg per meter kubik, melebihi standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 5,2 kali lipat. Meskipun masuk dalam kategori sedang, hal ini hanya berdampak pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika, dengan rentang AQI antara 51-100. Beberapa kota dengan kualitas udara terburuk di dunia antara lain Kolkata, India di peringkat pertama dengan skor 479, Sarajevo, Bosnia di peringkat kedua dengan skor 374, Lahore, Pakistan di peringkat ketiga dengan skor 292, Delhi, India di peringkat keempat dengan skor 259, dan Dhaka, Bangladesh di peringkat kelima dengan skor 223. Langkah-langkah untuk mengatasi polusi udara perlu ditingkatkan, termasuk dengan menambah ruang terbuka hijau di berbagai kota. Selain itu, penanaman pohon dan langkah-langkah hijau lainnya juga dapat membantu meningkatkan kualitas udara secara keseluruhan.