Transjakarta secara bertahap mulai mengoperasikan 200 bus listrik di berbagai koridor, termasuk koridor 2. Dengan kehadiran bus listrik di koridor 2, koridor tersebut kini telah sepenuhnya menggunakan bus listrik. Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza, menyatakan bahwa implementasi bus listrik akan dilakukan secara bertahap di koridor lainnya hingga 31 Desember 2024. Meskipun jumlah unit bus listrik yang beroperasi di koridor 2 tidak diungkapkan, respons positif dari pelanggan terutama di koridor tersebut menjadi pengalaman baru yang menggembirakan. Peluncuran 200 unit bus listrik ini merupakan hasil kolaborasi antara Transjakarta dengan operator seperti Perum Damri, PT Bianglala Metropolitan, dan PT Sinar Jaya.
Jakarta memiliki komitmen untuk mengurangi emisi karbon dengan target “net zero emission” pada tahun 2050 dan mencapai 100 persen elektrifikasi kendaraan umum pada 2030. Dengan penggunaan bus listrik, potensi pengurangan emisi mencapai 422 ribu ton COâ‚‚e, setara dengan menanam 1,5 juta bibit pohon atau mendaur ulang 32 ribu ton sampah. Selain manfaat lingkungan, bus listrik juga memberikan efisiensi dan penghematan biaya operasional yang signifikan bagi Transjakarta, mencapai 5-10 persen. Penghematan juga dapat dirasakan dari subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dapat mencapai 18-20 persen. Dengan langkah ini, Transjakarta semakin mendekatkan diri pada visi transportasi yang ramah lingkungan dan efisien.