Pergantian tahun semakin dekat, menandai momen di mana para penjual pernak-pernik khas tahun baru mulai bermunculan. Di Kabupaten Lamongan, penjual terompet menjadi pemandangan biasa di pusat keramaian seperti pasar dan alun-alun. Salah satunya adalah Lusi Puspita, seorang warga Sukodadi yang memilih Alun-alun Lamongan sebagai tempat berjualan terompet. Dengan berusia 23 tahun, Lusi telah menjalankan bisnis terompet selama sepuluh hari terakhir. Ia mengimpor terompet dari Babat Lamongan dan Surabaya, dengan berbagai jenis dan harga. Menyambut pergantian tahun, penjualan terompet Lusi mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Meskipun musim hujan menjadi tantangan bagi Lusi yang berjualan di luar ruangan, ia tetap optimistis bahwa penjualannya akan terus meningkat hingga malam pergantian tahun baru. Dengan pola penjualan yang terus meningkat, Lusi meyakini bahwa penjualan terompetnya akan mencapai puncaknya menjelang pergantian tahun.