Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin mendominasi industri di China, dengan bengkel perakitan pintar yang menggunakan robot-robot untuk meningkatkan efisiensi produksi. Pabrik-pabrik baru yang dipandu oleh AI sedang berkembang di seluruh negeri, memicu gelombang inovasi dan transformasi industri. Bahkan di pusat industri tradisional, seperti Harbin Electric Machinery Co., Ltd. di Provinsi Heilongjiang, robot pengelasan telah meningkatkan efisiensi produksi hingga 40 persen.
Dengan sistem pengenalan visual yang canggih, robot-robot ini tidak hanya meningkatkan presisi dan stabilitas dalam proses pengelasan, tetapi juga meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja dengan mengurangi paparan debu berbahaya. Di Provinsi Heilongjiang sendiri, sudah ada 279 bengkel kerja digital dan pabrik pintar tingkat provinsi yang didirikan, menandakan keberhasilan implementasi AI dalam sektor manufaktur di China.
Tidak hanya industri tradisional, teknologi AI juga telah merevolusi industri emerging, seperti produksi satelit komersial di Provinsi Zhejiang. Pabrik super satelit di Taizhou telah mengurangi waktu produksi satelit dari satu hingga dua tahun menjadi hanya 28 hari, sambil mengurangi biaya produksi hingga 45 persen lebih murah dari metode tradisional.
Integrasi AI ke dalam manufaktur semakin dalam di China, dengan hampir 10.000 bengkel kerja digital dan pabrik pintar yang sudah dibangun. AI telah mengubah siklus desain produk, manajemen manufaktur, dan operasional secara menyeluruh. Kemajuan dalam algoritme AI dan volume data yang terus meningkat mempercepat otomatisasi dan potensi produksi nirawak di masa depan.
Para pakar melihat AI sebagai kekuatan pendorong di balik transformasi industri dan revolusi teknologi baru, dengan potensi untuk menjadi infrastruktur dasar yang sama pentingnya dengan jaringan air dan listrik. Dengan perkembangan yang pesat dalam teknologi AI, China diprediksi akan terus memimpin pasar industri dengan inovasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.