Peneliti fan K-pop asal Korea Selatan, Gangsim Eom, menyatakan bahwa budaya Indonesia memiliki potensi besar untuk menyaingi gelombang Korea atau Hallyu. Dalam diskusi ‘Membangun Hubungan yang Lebih Kuat: Kolaborasi Indonesia-Korea melalui Hubungan Antar-Masyarakat’ yang diselenggarakan oleh Foreign Policy of Community Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation (KF), Simmi menekankan pentingnya strategi Indonesia dalam menghadapi Hallyu. Salah satunya adalah dengan menggarap pasar budaya populer dan menghadirkannya secara global, bukan hanya di Asia.
Eom mengibaratkan bagaimana Korea Selatan membangun proyek Hallyu secara bertahap sejak era Kim Dae Jung pada 1990-an. Dengan dukungan penuh pemerintah dan soft power dari industri budaya, Korea Selatan berhasil merambah pasar global, termasuk Indonesia. Produk budaya Korsel telah merajalela di Indonesia dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Simmi juga menyoroti keberagaman Indonesia dalam menyebarkan budayanya ke khalayak global, yang dianggapnya sebagai strategi penting. Dengan pendekatan yang tepat, budaya Indonesia dapat bersaing dengan Hallyu secara luas. Dengan potensi ini, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pengaruh budayanya jauh melampaui Asia dan mencapai pangsa pasar global dengan strategi yang tepat.