More

    “OCCRP Tak Kendalikan Nominasi Jokowi: Penemuan Wawasan Baru”

    OCCRP menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kendali terhadap siapa yang diusulkan untuk masuk dalam daftar tokoh paling korup di dunia, termasuk termasuk munculnya nama mantan presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam daftar tersebut. Para tokoh yang dimasukkan ke dalam daftar “finalis” dipilih berdasarkan dukungan daring terbanyak dari seluruh dunia dan alasan tertentu yang mendukung keikutsertaan mereka, menurut Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Penerbit OCCRP, Drew Sullivan, menyatakan bahwa para juri menghargai nominasi dari warga negara dan mengakui bahwa dalam beberapa kasus, nominasi dari publik tidak didukung oleh bukti yang cukup kuat untuk mengonfirmasi adanya korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan secara konsisten. Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan Jokowi dalam tindakan korupsi untuk keuntungan pribadi selama menjabat sebagai presiden, OCCRP mencatat adanya kritik terhadap dampak pemerintahannya terhadap lembaga anti korupsi dan sistem peradilan di Indonesia. Organisasi tersebut menyatakan bahwa daftar tokoh paling korup tersebut telah disalahgunakan oleh beberapa individu untuk kepentingan politik mereka.
    Menurut OCCRP, tujuan dari pembuatan daftar tersebut adalah untuk mengakui keberadaan kejahatan korupsi. Mereka berjanji akan terus memprioritaskan transparansi dan inklusivitas dalam proses nominasi.报道:Yoanita Hastryka Djohan编辑:Anton Santoso© ANTARA 2025

    (Diperbarui oleh AI)