Penembakan yang terjadi di Tol Tangerang-Merak melibatkan oknum TNI AL yang mengakibatkan korban meninggal dunia berkaitan dengan masalah mobil sewaan. Kasus ini berawal dari upaya perampasan dan pengambilalihan mobil sewaan, yang kemudian berujung pada penembakan karena adanya situasi tarik-menarik. Mobil Honda Brio dengan nomor polisi B 2694 KZO disewakan oleh warga Pandeglang kepada seseorang yang kini menjadi DPO. Dalam proses penyewaan, terjadi penggelapan mobil dan penyalahgunaan identitas palsu dengan KTP dan KK palsu. Mobil ini kemudian dijual kepada anggota TNI AL dengan harga Rp40 juta. Setelah pemilik mobil yang merupakan penyedia sewa melacak mobil dengan GPS, terjadi aksi penembakan di Rest Area Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak. Meskipun Panglima Koarmada TNI AL menerima laporan bahwa anggotanya mengalami pengeroyokan, salah satu anggota TNI melakukan penembakan yang mengakibatkan satu orang tewas dan satu orang luka-luka. Seluruh proses hukum dilaksanakan dengan prinsip asas praduga tak bersalah.