Padi Huma: Antara Budaya, Spiritual, dan Ketahanan Pangan
INILAHKORAN, Bandung – Padi huma merupakan salah satu simbol penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Baduy. Lebih dari sekadar sumber pangan, padi huma mengandung nilai budaya, spiritualitas, dan ekonomi yang mendalam. Tradisi ini tidak hanya menunjukkan kearifan lokal tetapi juga menegaskan pentingnya pelestarian lingkungan dan ketahanan pangan berkelanjutan.
Tradisi Menanam Padi Huma di Masyarakat Baduy
Padi huma memiliki keunikan tersendiri dalam proses penanamannya. Tidak seperti padi sawah yang ditanam di lahan berair, padi huma tumbuh di ladang kering seperti lereng atau lahan berbukit. Tradisi ini dilakukan hanya sekali dalam setahun sebagai bentuk penghormatan terhadap alam sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem.
Masyarakat Baduy menolak penggunaan pupuk kimia dan peralatan modern, sesuai dengan kepercayaan mereka untuk menjaga harmoni dengan lingkungan. Proses penanaman padi huma melibatkan seluruh anggota keluarga dalam ritual “ngaseuk,” yaitu kegiatan memasukkan benih ke dalam tanah. Filosofi ini menekankan pentingnya kerja sama keluarga sebagai pilar tradisi adat.
Hasil panen padi huma biasanya digunakan untuk kebutuhan keluarga. Sisa panen disimpan di leuit atau lumbung padi, memastikan cadangan pangan tetap aman dalam jangka panjang. Tradisi ini mencerminkan pola hidup sederhana dan berkelanjutan.
Ketahanan Pangan dan Konservasi Alam
Padi huma menjadi contoh nyata pengelolaan sumber daya lokal secara bijak. Tanpa ketergantungan pada bahan kimia, tanah tetap subur dan hasil panen bertahan lama. Beras dari padi huma memiliki kandungan air rendah, sehingga daya tahannya jauh lebih lama dibandingkan beras dari sawah.
Tradisi ini juga mencerminkan penghormatan masyarakat Baduy terhadap alam. Menanam padi huma bukan sekadar kegiatan bercocok tanam, tetapi juga cara menjaga keseimbangan lingkungan. Filosofi ini mengajarkan bahwa keberlanjutan sumber daya alam harus dijaga demi generasi mendatang.
Inspirasi dari Arista Montana: Meneladani Filosofi Padi Huma
Andy Utama, pemilik Arista Montana, mengadopsi filosofi padi huma dalam upayanya menjaga ketahanan pangan dan konservasi alam. Pada 15 Desember 2024, Arista Montana memulai penanaman padi huma sebagai langkah konkret untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Padi huma ditanam satu kali dalam setahun dengan masa tanam enam bulan. Tanaman ini mengandalkan air hujan, sinar matahari, dan pemupukan alami. Hasil panennya dapat disimpan hingga ratusan tahun,” ujar Andy pada Minggu, 12 Januari 2025.
Melalui pendekatan ini, Andy Utama berharap dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya nilai-nilai konservasi alam, kerja sama keluarga, dan kehidupan yang sederhana. Filosofi padi huma diharapkan mampu menjadi solusi nyata untuk menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan modernisasi.
Harmoni Antara Manusia dan Alam
Padi huma adalah bukti bahwa kehidupan yang berkelanjutan dapat dicapai melalui penghormatan terhadap tradisi dan alam. Tidak hanya memberikan ketahanan pangan, tetapi juga menjadi cerminan hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan.
Melalui nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini, kita diajarkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas hidup yang terintegrasi dengan budaya dan spiritualitas. Andy Utama dan Arista Montana telah membuktikan bahwa dengan menjaga tradisi dan menghormati alam, kita dapat mencapai kehidupan yang lebih baik.
Sumber: https://www.inilahkoran.id/padi-huma-antara-budaya-spiritual-dan-ekonomi