Pengelola museum kini menggunakan teknologi imersif untuk memberikan pengalaman belajar yang menarik kepada pengunjung, terutama dalam memahami sejarah kemerdekaan Indonesia. Museum Wayang, misalnya, telah dilengkapi dengan ruang imersif yang menampilkan area super hologram, ruang imersif 360, dan berbagai permainan interaktif. Tata letak pameran museum juga telah diperbarui dengan menampilkan vitrin minimalis yang menonjolkan koleksi dan keindahan bangunan cagar budaya.
Berbagai fasilitas lainnya, seperti digital wayfinder, peta persebaran wayang, silsilah wayang, lini masa perkembangan wayang, permainan gamelan, dan papan informasi digital, turut menambah pengalaman kunjungan di Museum Wayang. Peresmian wajah baru Museum Wayang dilakukan baru-baru ini oleh Pemprov DKI Jakarta, yang bertujuan untuk menciptakan tata pamer yang lebih ramah pengunjung dan menghilangkan kesan kuno pada gedung bersejarah ini.
Pembaruan ini bertujuan agar museum lebih bersahabat bagi pengunjung, sehingga mengubah persepsi masuk museum menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan informatif. Dengan adanya teknologi imersif dan tata pamer yang baru, Museum Wayang diharapkan dapat memperkaya pengetahuan masyarakat tentang budaya wayang dan sejarah Indonesia secara menyeluruh.