Pada Minggu, 9 Februari 2025, umat Hindu di Bali berbaur dengan wisatawan mancanegara saat mengikuti ritual melukat atau pembersihan diri pada hari Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar. Meskipun hujan deras mengguyur kawasan tersebut, umat Hindu tetap menjalani ritual yang diadakan setiap enam bulan sekali, sehari setelah Hari Raya Saraswati. Keikutsertaan wisatawan mancanegara dalam ritual ini menunjukkan minat mereka terhadap budaya dan tradisi Hindu di Bali. Antara foto oleh Nyoman Hendra Wibowo juga turut mendokumentasikan momen keagamaan ini dengan baik. Ritual melukat di Pura Tirta Empul tidak hanya memperkuat spiritualitas umat Hindu, tetapi juga menjadi daya tarik budaya bagi para wisatawan yang berkunjung. Inti dari ritual ini adalah membersihkan diri dari dosa dan kotoran secara fisik maupun spiritual, menciptakan keseimbangan dan kedamaian dalam diri. Setiap langkah dalam ritual melukat dipersiapkan dengan teliti dan dipandu oleh adat dan keyakinan Hindu. Keterlibatan wisatawan mancanegara dalam ritual ini memberikan apresiasi yang lebih luas terhadap keberagaman budaya dan kepercayaan di Bali, menciptakan hubungan positif antara umat Hindu lokal dan pengunjung internasional. Hal ini juga menjadi bukti bahwa keberagaman budaya di Indonesia dapat disatukan melalui penghargaan dan pengalaman bersama dalam tradisi yang kaya akan makna. Transformasi dan adaptasi ritual melukat menjadi momen yang menyatukan umat Hindu dan wisatawan mancanegara dalam kebersamaan dan toleransi beragama yang harmonis.