Angka Pernikahan di China Mencapai Titik Terendah dalam Empat Dekade
Di China, angka pernikahan mencapai titik terendah pada tahun 2024, menjadi yang terendah sejak tahun 1980. Total pasangan yang menikah pada tahun tersebut turun 20,5 persen dari tahun sebelumnya, mencapai 6,10 juta pasangan, menurut laporan Kementerian Urusan Sipil. Sementara itu, jumlah perceraian naik tipis sebesar 1,1 persen menjadi 2,82 juta pada tahun yang sama.
Para demograf independen menyatakan bahwa penurunan tajam dalam angka pernikahan adalah tanda jelas dari penurunan angka kelahiran yang akan terus terjadi pada tahun 2025. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti menurunnya jumlah wanita usia subur dan kecenderungan anak muda untuk menunda menikah. Meskipun pemerintah China berupaya mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak, populasi China tetap diperkirakan akan menyusut. Hal ini menciptakan tantangan kebijakan jangka panjang karena negara tersebut menghadapi masalah tenaga kerja yang menyusut dan populasi yang menua dengan cepat.
Meskipun terjadi sedikit peningkatan dalam angka kelahiran pada tahun 2024, yang disebabkan oleh Tahun Naga yang dianggap sebagai tahun yang beruntung dalam kalender China, para ahli demografi memperkirakan bahwa angka kelahiran akan kembali menurun pada tahun 2025. China harus menghadapi tantangan serius dalam mengatasi krisis demografi yang semakin memburuk, yang dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan di negara tersebut.