Pada pembukaan perdagangan Kamis di Jakarta, nilai tukar rupiah melemah hingga 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.383 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.376 per dolar AS. Hal ini menunjukkan adanya fluktuasi dalam nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meskipun demikian, pasar tetap perlu diawasi mengingat kondisi ekonomi yang terus berubah. Beberapa faktor seperti uji tangguh fondasi ekonomi di tengah gejolak pasar yang tak pasti dan modal asing yang masuk bersih Rp1,45 triliun di pekan pertama Februari juga mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Prediksi kuatnya rupiah usai pidato Powell yang tidak mengubah prospek suku bunga juga menjadi perhatian bagi para pelaku pasar. Dengan demikian, keterlibatan pasar dalam memantau perkembangan ekonomi dan nilai tukar sangat penting. Semua pihak perlu terus memperhatikan informasi terkini terkait nilai tukar rupiah dan faktor-faktor ekonomi lainnya untuk mengambil langkah yang tepat dalam aktivitas perdagangan.