Sebanyak 250 keluarga korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur telah dipindahkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari pos pengungsian lapangan ke rumah hunian sementara. Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB, Nawan Harahap, mengungkapkan bahwa saat ini rumah hunian sementara tahap pertama yang berisi 50 unit kopel sudah terisi penuh. Sementara itu, 40 unit rumah hunian sementara tahap kedua juga telah disiapkan untuk para pengungsi korban erupsi.
BNPB telah memproyeksikan bahwa puluhan rumah sementara tahap kedua yang tengah dibangun akan siap ditempati oleh 200 keluarga lagi. Para keluarga yang menempati rumah hunian sementara berasal dari beberapa desa di Kabupaten Flores Timur yang rusak akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki pada November 2024. Selain itu, BNPB telah membangun 442 unit rumah hunian sementara untuk menampung 2.000 keluarga korban erupsi.
BNPB memastikan bahwa hunian sementara tersebut akan ditempati oleh para pengungsi korban erupsi hingga urusan penyediaan lahan baru dan rumah baru terselesaikan. Selama proses tersebut berlangsung, BNPB tetap memberikan akses bantuan kedaruratan seperti makanan dan pendidikan anak kepada warga yang masih mengungsi baik di pos lapangan maupun di rumah kerabat mereka masing-masing. Dana Tunggu Hunian senilai Rp600 ribu per bulan selama enam bulan juga disiapkan untuk pengungsi yang menempati rumah kerabatnya.