Menu Berbuka di Masjid Pacitan: Pilihan Ala Restoran

Di tengah perbukitan Dusun Krajan, Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, terdapat Masjid Lulu’ah Binti Ali Bin Utsman Al-Hasan yang menjadi pusat kebersamaan dan tempat berbuka puasa yang istimewa selama bulan Ramadhan. Setiap hari, warga baik datang sendiri maupun berombongan mulai berkumpul sejak pukul 17.00 WIB di masjid ini. Aroma soto ayam, gulai kambing, dan sate segar tercium di pelataran, sementara para remaja masjid sibuk menyiapkan meja dan membagikan makanan kepada jamaah.

Panitia iftar masjid, Fahmi Vermansyah, menekankan bahwa setiap harinya terdapat hidangan yang istimewa untuk menghadirkan kebersamaan dan keberkahan Ramadhan bagi semua orang. Sebelum azan Magrib, jamaah mendengarkan tausiah singkat dari ustaz sambil menikmati teh hangat, air zamzam, kurma, dan kudapan ringan. Setelah salat Magrib, hidangan utama disajikan oleh para remaja masjid dengan lebih dari 100 porsi makanan yang disiapkan oleh delapan juru masak.

Tradisi berbuka ini telah berlangsung selama sepuluh tahun dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh donatur dari Timur Tengah. Ketua Takmir Masjid Lulu’ah, Ali Sutopo, menyebut bahwa semua orang diperbolehkan untuk datang tanpa syarat dengan tujuan menjadikan masjid ini sebagai tempat ibadah dan berbagi kebahagiaan. Bagi warga Dusun Krajan, masjid ini tidak hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat kebersamaan, kepedulian, dan kebahagiaan selama bulan Ramadhan.

Setelah selesai berbuka, jamaah kembali ke rumah masing-masing sambil ada yang melanjutkan ibadah tadarus menunggu waktu shalat isya dan tarawih berjamaah. Dengan demikian, Masjid Lulu’ah Binti Ali Bin Utsman Al-Hasan di Pacitan bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi titik temu yang memupuk kebersamaan dan kepedulian di tengah masyarakat setempat.

Source link