Pemerintah Indonesia berencana untuk memperluas layanan transplantasi ginjal sebagai bagian dari transformasi sistem kesehatan di negara tersebut. Transplantasi ginjal dianggap sebagai solusi yang lebih efektif bagi pasien yang menderita gagal ginjal daripada metode cuci darah yang memakan biaya hingga Rp420 juta per tahun. Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, menyatakan bahwa biaya transplantasi ginjal sekitar Rp300 juta hingga Rp350 juta lebih efisien dalam jangka panjang. Beliau juga menekankan bahwa transplantasi ginjal bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga penting dalam aspek sosial dan ekonomi.
Data yang diungkapkan dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan bahwa sekitar 3,8% masyarakat Indonesia menderita penyakit ginjal kronis. Prof. Dante menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 19 pusat transplantasi ginjal di berbagai wilayah Indonesia, dan jumlah ini diprediksi akan terus bertambah. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan kualitas layanan kesehatan tetap menjadi prioritas, serta menjalankan tindakan transplantasi ginjal dengan baik sesuai amanah yang diberikan kepada Kementerian Kesehatan sebagai ‘lokomotif’ kesehatan di negara.
Video di bawah ini membahas prospek bisnis parfum di tengah bayang-bayang deflasi. Selengkapnya, Anda dapat menyaksikan video tersebut.