Film Norma yang baru saja tayang telah mendapat perhatian besar dari publik sejak hari pertama penayangannya di bioskop Indonesia. Dengan tema sosial yang kuat dan relevan, film ini menarik perhatian penonton dengan narasi yang mendalam dan pemeran yang memukau. Data terbaru dari rumah produksi menunjukkan bahwa Norma telah disambut oleh lebih dari 500.000 penonton dalam waktu 9 hari sejak penayangan perdana, menjadikannya sebagai salah satu film lokal dengan pencapaian penonton yang menonjol pada awal tahun 2025.
Lonjakan jumlah penonton terus terlihat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta. Bahkan, di beberapa kota tiket telah habis terjual hingga akhir pekan, menunjukkan antusiasme besar penonton terhadap film ini. Hal ini menunjukkan bahwa penonton Indonesia semakin terbuka terhadap film-film dengan tema sosial yang mendalam, menggeser dominasi genre horor, komedi, dan aksi yang biasanya mendominasi pasar.
Dengan alur cerita yang mengalir dan emosional, Norma berhasil membuat penonton merasa terhubung secara pribadi dengan karakter utamanya. Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, film ini mendapat pujian dan kritik positif dari penonton yang ramai membicarakannya di media sosial sejak hari pertama penayangan. Banyak yang menyebut Norma sebagai film yang menyentuh hati.
Tidak hanya sukses secara komersial, Norma juga mendapat respons positif dari berbagai kalangan, menjadi tanda positif bagi perkembangan industri film Indonesia. Dengan tren penonton yang terus meningkat, ada kemungkinan besar bahwa Norma akan mencapai angka 1 juta penonton dalam waktu dekat. Jika hal tersebut terjadi, film ini tidak hanya akan sukses secara artistik, tetapi juga secara komersial.