Tutupnya Seniman dan Pengusaha Ikonik Yogyakarta

Hamzah Sulaeman, yang akrab disapa Raminten, adalah tokoh ikonik dari Yogyakarta yang terkenal sebagai seniman, pengusaha sukses, dan pelopor budaya. Kabar duka menyelimuti masyarakat Yogyakarta atas meninggalnya Hamzah pada usia 75 tahun. Beliau adalah pendiri The House of Raminten dan Hamzah Batik, dikenal karena kontribusinya dalam seni dan budaya Jawa. Dilahirkan di Yogyakarta pada 7 Januari 1950, Hamzah adalah anak bungsu dari pasangan Hendro Sutikno dan Tini Yuniati, pendiri Grup Mirota. Sejak muda, minatnya dalam seni tari dan budaya Jawa sudah terlihat, dan ia sempat menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada dan Universitas Sanata Dharma sebelum bekerja di kapal pesiar dan Amerika Serikat.

Pak Hamzah dikenal sebagai tokoh yang menggabungkan bisnis dengan pelestarian budaya, dengan mengembangkan Mirota Batik menjadi Hamzah Batik dan mendirikan The House of Raminten pada 26 Desember 2008. Sebagai pemain ketoprak dan wayang orang, Hamzah menciptakan karakter Raminten yang kemudian menjadi identitas panggungnya, menginspirasi berbagai usahanya di bidang kuliner dan hiburan. Sebagai anak bungsu dari pendiri Grup Mirota, ia meneruskan usaha keluarga di bidang ritel dan kuliner dengan mendirikan The House of Raminten dan The Waroeng of Raminten. Pak Hamzah juga dikenal sebagai pelopor pertunjukan drag queen di Yogyakarta melalui Raminten Cabaret Show, mencerminkan komitmen terhadap inklusivitas dan keberagaman budaya.

Sebagai abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Hamzah menerima gelar Kanjeng Mas Tumenggung Tanoyo Hamijinindyo. Perjalanan hidup dan kontribusinya diabadikan dalam film dokumenter yang disutradarai oleh Nia Dinata, menggambarkan peran Hamzah dalam mengakomodasi berbagai kalangan dan memperkaya budaya Yogyakarta. Kepergian Hamzah Sulaeman meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Yogyakarta dan Indonesia. Namun, warisan budaya yang ia tinggalkan dan semangat inklusivitasnya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Source link