Pagi yang cerah di Jakarta, saat matahari mulai menari-nari di atas kepala, udara panas mulai mencubit kulit, aspal mengepul, dan klakson kendaraan bersahut-sahutan di jalanan yang ramai. Di tengah riuhnya kendaraan bermotor, seorang pria bernama John Herman terlihat menunduk sambil mengayuh pedal sepeda kuningnya menuju kantor di Kebayoran Baru.
John adalah seorang pegawai di sebuah perusahaan IT yang setiap hari harus mengayuh sepedanya bolak-balik antara Depok dan Jakarta. Meskipun perjalanannya cukup jauh, sekitar 20 km dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit, semangatnya dalam mengayuh sepeda tidak padam. Di tengah keringat yang mengucur di pelipis, John tetap santai dan senang menceritakan pengalamannya.
Meskipun menghadapi kesulitan seperti jalur sepeda yang sering diserobot oleh pemotor dan jalur khusus yang kerap menjadi rebutan, John tetap setia dengan sepedanya. Dia menghadapi tantangan tersebut dengan bijak, terkadang mengalah dan terkadang memberikan nasihat kepada pelanggar jalur sepeda. Meskipun terkadang terpancing emosi, John lebih memilih untuk tenang dan memilih untuk menunjukkan bahwa dia berada di jalur yang benar.
Bagi John, bersepeda bukan hanya sekadar alat transportasi, tapi juga merupakan gaya hidup yang hemat dan sehat. Di kantor, bosnya juga memiliki hobi bersepeda sehingga semangat John dalam bersepeda semakin bertambah. Meskipun terdapat berbagai kendala dalam bersepeda di Jakarta, John tetap teguh dalam pendiriannya untuk terus menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utamanya.