Pelaku usaha di industri fesyen Indonesia mendapati sejumlah dampak dari kebijakan tarif impor yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Salah satu prediksi yang muncul adalah adanya pergeseran pasar dari pembeli AS. Theresia Mareta, Founder Lakon Indonesia dan Advisor JF3, mengungkapkan bahwa produsen dari negara lain kemungkinan akan mencari pasar baru sebagai akibat dari kebijakan tersebut.
Selain pergeseran pasar, industri fesyen juga akan mengalami gangguan dalam rantai pasokan, kenaikan harga bahan baku, dan perubahan dalam permintaan konsumen. Semua ini berpotensi mengurangi daya beli dan mempengaruhi permintaan terhadap produk fesyen. Para pelaku usaha industri fesyen merasa terbatas dalam bertindak dan harus menunggu informasi lebih lanjut terkait pengiriman barang impor.
Theresia menyoroti penurunan pasar yang disebabkan oleh kenaikan tarif impor. Hal ini membuat barang impor lebih mahal, sehingga permintaan dan perdagangan internasional terpengaruh secara negatif. Namun demikian, ia juga mencatat bahwa kebijakan tarif Trump memiliki dampak yang lebih luas, termasuk sosial dan politik. Kecemasan akan kemungkinan resesi juga ikut memengaruhi masyarakat.
Meskipun demikian, Theresia menekankan pentingnya memperkuat produk lokal dalam menghadapi persaingan internasional. Meskipun isu ini sudah ada sejak dulu, namun kini menjadi lebih mendesak untuk dilakukan. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan bisa menjaga kekuatan ekonomi lokal dan mengurangi dampak dari kebijakan tarif Trump.
Video: Sukses Tembus Hollywood, Tex Saverio ‘Hijrah’ ke Bisnis Hij
(Sumber: CNBC Indonesia)