Eddie Nalapraya, seorang pria kelahiran Tanjung Priok, Jakarta pada tanggal 6 Juni 1931, meraih penghargaan dari KONI Pusat pada 6 September 2022. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, di kediaman Eddie. Saat menerima kunjungan dan penghargaan tersebut, Eddie terharu sampai berlinang air mata.
Kecintaan Eddie terhadap seni bela diri silat telah dimiliki sejak lama. Sebagai seorang pejuang dalam perjuangan melawan penjajah pada Agresi Militer Belanda tahun 1947, Eddie mulai tertarik dengan kemampuan pencak silat dari pejuang lain. Hal ini membuatnya memilih untuk bergabung dengan komunitas silat dan secara serius mendalami seni bela diri tersebut.
Sebagai mantan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB.IPSI) periode 1981-2003, Eddie memainkan peran penting dalam upaya untuk mengakui pencak silat sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda oleh UNESCO. Berkat perjuangannya, pada tanggal 12 Desember 2019, pencak silat resmi masuk ke dalam daftar UNESCO melalui kegiatan Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kolombia. Pada periode tahun 2014-2019, Eddie juga dipercaya sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO dan Olimpiade.
Perjuangan dan dedikasi Eddie Nalapraya dalam mengangkat kembali marwah seni bela diri Indonesia, khususnya pencak silat, patut diapresiasi. Semangatnya untuk terus memperjuangkan keberadaan pencak silat di kancah internasional akan selalu dikenang dan dihargai oleh generasi-generasi selanjutnya.