Dompet digital menjadi pilihan banyak orang dalam melakukan transaksi di era modern ini. Namun, beberapa ahli keuangan masih merekomendasikan untuk tetap menyimpan sedikit uang tunai di dompet sebagai bentuk persiapan untuk situasi darurat. Meskipun penggunaan uang tunai menurun, survei terbaru dari Federal Reserve menunjukkan bahwa rata-rata orang Amerika menyimpan sekitar US$ 67 di dompet mereka.
Menurut Christopher Rand, seorang perencana keuangan, jumlah ideal uang tunai yang sebaiknya dimiliki tergantung pada kebutuhan rutin masing-masing individu. Ini bisa berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 700 ribu. Melissa Caro, seorang CFP di New York, juga menyarankan jumlah yang serupa tergantung pada kebutuhan pribadi.
Tidak hanya untuk keperluan darurat, uang tunai di dompet juga dapat digunakan untuk memberi tip, membayar parkir, atau berbelanja di toko konvensional. Pentingnya uang tunai terutama terlihat saat teknologi gagal total. Leslie Beck, seorang CFP di New Jersey, menyarankan setidaknya menyimpan Rp 500 ribu di dompet untuk keadaan darurat.
Namun, perlu diingat bahwa membawa terlalu banyak uang tunai juga memiliki risiko tersendiri. Uang tunai rentan hilang atau dicuri karena kurangnya perlindungan yang dimiliki oleh kartu kredit. Oleh karena itu, disarankan untuk hanya membawa uang tunai sesuai kebutuhan, tanpa berlebihan. Memiliki sejumlah uang tunai yang cukup di dompet merupakan langkah bijak untuk menangani situasi darurat saat teknologi gagal.