Operator telekomunikasi digital di Indonesia, yaitu Telkomsel, Indosat, dan XLSMART memiliki total 348,70 juta pelanggan seluler pada akhir Maret 2025. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 5,89 juta atau 1,66% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pelanggan seluler ini didukung oleh jaringan 746.050 unit BTS yang meningkat 6,32% dari tahun sebelumnya. Sebagian besar BTS ini merupakan BTS 4G/LTE yang melayani sekitar 95% populasi Indonesia.
Telkomsel menjadi operator dengan jumlah pelanggan seluler terbanyak, mencapai 158,81 juta pelanggan. Diikuti oleh Indosat Ooredoo Hutchison dengan 95,4 juta pelanggan, yang semakin berkembang setelah merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia. Sementara XLSMART, hasil merger antara XL Axiata, Smartfren Telecom, dan Smart Telecom, memiliki sekitar 94,49 juta pelanggan seluler.
Penurunan jumlah pelanggan seluler menunjukkan bahwa pelanggan lebih memilih layanan data dan memiliki SIM card yang efisien. Pasar telekomunikasi seluler di Indonesia dinilai sudah jenuh karena jumlah pelanggan melebihi populasi. Operator telekomunikasi pun mulai menyatukan layanan mobile broadband dengan fixed broadband melalui fixed mobile convergance (FMC). Selain itu, mereka juga mulai diversifikasi bisnis ke layanan digital lebih luas, seperti yang dilakukan Indosat dengan akuisisi internet MNC Play.
Data keuangan menunjukkan bahwa XL Axiata memiliki 58,8 juta pelanggan seluler dan Smartfren memiliki 35,69 juta pelanggan. Dengan tren pasar yang terus berubah, operator telekomunikasi di Indonesia harus terus berinovasi dan diversifikasi layanan untuk mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan.