Cara Lindungi Anak di Dunia Digital

Anak-anak, termasuk di Indonesia, semakin aktif di ruang digital menurut Kaspersky, konsultan dan penyedia solusi keamanan siber asal Rusia. Menurut studi terbaru, anak-anak berusia 8-10 tahun menghabiskan rata-rata 6 jam per hari di depan layar digital, sementara anak praremaja (11-14 tahun) menghabiskan rata-rata 9 jam per hari di ruang digital. Dengan kehidupan mereka yang sebagian besar dihabiskan secara daring, penting bagi orang tua untuk memahami minat, konten, platform, dan tren yang memengaruhi perilaku anak-anak.

Menurut laporan terbaru, YouTube tetap menjadi aplikasi Android favorit anak-anak secara global, sementara WhatsApp naik ke posisi kedua dan TikTok turun. Studi juga mengungkap bahwa anak-anak semakin tertarik pada chatbot bertenaga AI dan membingungkan meme-meme Italia seperti ‘tralalero tralala’, serta permainan Sprunki. Di dunia gim, Roblox dan Minecraft tetap favorit anak-anak, sementara portal berbasis peramban Poki juga semakin banyak diakses.

Anna Larkina, pakar privasi di Kaspersky, menekankan pentingnya orang tua meluangkan waktu untuk memahami aktivitas anak-anak di ruang digital demi membangun kebiasaan digital yang aman. Kaspersky juga memberikan tips kepada orang tua, seperti menjaga komunikasi terbuka dengan anak-anak mengenai risiko daring, memasang solusi keamanan seperti Kaspersky Premium, dan menggunakan aplikasi pengasuhan digital seperti Kaspersky Safe Kids. Semua ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan mendukung pertumbuhan anak-anak di era digital.

Source link