Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, menganggap malam resepsi Yadnya Kasada sebagai simbol keharmonisan antara manusia, alam, dan nilai-nilai budaya luhur. Menurutnya, budaya merupakan aset kekayaan nasional yang mampu menjadi identitas bangsa. Fadli menegaskan bahwa dalam era globalisasi, penting untuk melestarikan budaya sebagai fondasi pembangunan dan identitas bangsa. Dia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat beragam, mulai dari Sabang hingga Merauke, yang tak bisa dimiliki oleh bangsa lain.
Menyadari pentingnya kebudayaan sebagai kekuatan nasional, Fadli Zon menyatakan bahwa kebudayaan adalah soft power yang tak kalah penting dari kekuatan fisik. Dia berharap adanya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat dalam menjaga dan memajukan budaya lokal.
Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, juga menekankan bahwa kebudayaan merupakan keunggulan komparatif yang tidak bisa digantikan. Jawa Timur berkomitmen untuk menjadikan kebudayaan sebagai prioritas pembangunan, dengan tujuan mengukuhkan ekosistem budaya yang hidup dan berkarakter.
Resepsi Yadnya Kasada merupakan bagian dari tradisi sakral masyarakat Tengger yang diadakan setiap tahun untuk mempersembahkan hasil bumi sebagai ungkapan syukur dan penghormatan. Acara ini memegang peranan penting dalam mengangkat kembali nilai-nilai spiritual, kebersamaan, dan harmoni antara manusia dan alam. Arti dari kegiatan ini adalah untuk merayakan hubungan yang harmonis antara manusia, alam, dan nilai-nilai budaya luhur.