Microsoft merilis laporan Work Trend Index 2025 yang mengungkap dampak teknologi AI terhadap bisnis dan cara kerja di Indonesia. Dalam laporan tersebut, 97% pemimpin bisnis di Indonesia yakin bahwa tahun 2025 merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi strategi bisnis. Perubahan ini tidak hanya berdampak pada tren teknologi, tetapi juga mempengaruhi cara kerja orang untuk membuka potensi ekonomi baru berbasis AI.
Microsoft menekankan pentingnya kolaborasi antara manusia dan AI dalam menghadapi perubahan ini. Konsep “agent boss” menjadi kunci dalam struktur kerja baru yang cerdas dan beroperasi menggunakan kecerdasan buatan. Frontier Firm, seperti yang disebutkan dalam laporan, bukan hanya tentang model bisnis baru, tetapi juga peluang besar bagi Indonesia untuk terus berkembang di era AI.
President Director of Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, menyatakan bahwa dengan investasi dan kolaborasi yang tepat, perusahaan di Indonesia dapat mencapai alur kerja yang lebih efisien, cerdas, dan berdampak positif. Terobosan teknologi ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan inovasi secara signifikan.
Selain itu, laporan ‘2025: The Year the Frontier Firm is Born’ menyoroti evolusi perusahaan menuju ekosistem yang didukung oleh AI. Tim hybrid yang terdiri dari manusia dan agen AI memungkinkan perusahaan untuk bergerak lebih cepat, membuat keputusan yang lebih baik, dan menciptakan nilai tambah. Melalui model Frontier Firm, perusahaan di Indonesia memiliki kesempatan untuk mempercepat inovasi di berbagai sektor dan mendorong pertumbuhan inklusif sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045.