Di tengah perbukitan Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Slamet Riyadi berperan sebagai penyalur cahaya bagi tempat yang sering terlupakan. Sejak tahun 2017, ia secara mandiri menciptakan konten video yang menggambarkan kehidupan sederhana, kuliner lokal, dan pesan-pesan positif dari sudut barat daya Jawa Timur. Konten-kontennya seringkali berfokus pada keseharian dan eksplorasi kuliner dengan menggunakan peralatan sederhana.
Meskipun memiliki keterbatasan fisik, Slamet tetap bersemangat dan aktif dalam mengekspresikan dirinya. Melalui platform seperti YouTube, Facebook, TikTok, Snack Video, Twitter, dan Instagram, ia tidak hanya berperan sebagai kreator konten, tetapi juga sebagai suara bagi kelompok disabilitas yang sering diabaikan. Namun, perjuangannya tidak selalu mulus karena ia sering mendapat stigma sosial dan komentar negatif yang tidak menilai esensi dari usahanya.
Pada tahun 2025, Slamet menerima bantuan dari Kementerian Sosial RI berupa perangkat podcast lengkap, mixer, mikrofon, dan lampu pencahayaan. Bantuan tersebut membuka peluang baru bagi Slamet untuk memperluas dampak positif dari konten-kontennya. Ia berniat memulai podcast dari rumahnya dan telah merencanakan episode pertama yang akan menghadirkan Bupati sebagai tamu istimewa untuk berdiskusi tentang perekonomian.
Dengan podcastnya yang diberi judul “Disabilitas Kreatif”, Slamet berharap dapat berbagi kisah inspiratif dari komunitas penyandang disabilitas di Trenggalek. Ia ingin masyarakat melihat melampaui fisik dan mendengarkan perjuangan serta impian dari mereka. Langkah Slamet ini mendapat apresiasi dari Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, Novita Hardini, yang melihat kekuatan dan inspirasi dari perjuangannya. Demikianlah cerita dari Slamet Riyadi yang menyalakan harapan melalui konten digital.