Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan siber dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dalam upaya digitalisasi pemerintah, hal ini diarahkan untuk menjadikan Indonesia lebih tangguh dan ditanamkan pada nilai-nilai kebangsaan. Menurut Sekretaris Jenderal Kemkomdigi Ismail, digitalisasi harus diimplementasikan secara menyeluruh yang mencakup kompetensi, nilai, serta daya tahan sosial masyarakat. Digitalisasi bukan hanya sebagai alat percepatan teknologi, tapi juga fondasi penting bagi ketahanan siber dan bangsa di era teknologi yang disruptif. Ismail menyatakan bahwa ketahanan adalah kemampuan adaptasi dan bertahan dalam menghadapi tantangan besar. Hal ini disampaikan dalam Forum Simposium antara Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia. Risiko serta tantangan baru dari kemajuan teknologi, seperti ancaman siber dan perubahan nilai, harus diatasi dengan kesadaran etika, budaya, serta nilai kebangsaan Indonesia. Mengingat manfaat digitalisasi juga berhubungan dengan aspek ketahanan nasional, perlindungan data pribadi, serta infrastruktur keamanan siber, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor. Ismail mengajak agar transformasi digital tidak hanya mengutamakan kecepatan dan efisiensi, tetapi juga memperkuat martabat bangsa Indonesia dalam menghadapi masa depan demi mewujudkan Indonesia digital yang tangguh.