Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berharap Jakarta International Marathon (JAKIM) dapat menjadi destinasi wisata olahraga yang menarik bagi para pelari. Ia menyatakan harapannya saat membuka JAKIM 2025 di Jakarta, Minggu. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menjadikan JAKIM sebagai destinasi wisata olahraga yang signifikan di daerah tersebut. Pramono juga mencatat tingginya antusiasme warga, khususnya para pecinta lari, terhadap JAKIM 2025. Bahkan setelah pendaftaran ditutup, masih banyak yang ingin berpartisipasi dalam ajang lari maraton ini.
Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh JAKIM setiap tahun agar dapat menjadi destinasi wisata olahraga di Jakarta. Pramono menyampaikan harapannya bahwa banyak orang yang datang ke Jakarta hanya untuk mengikuti maraton ini. Bahkan bagi mereka yang tidak berpartisipasi dalam lomba, mereka tetap tertarik untuk hadir. Pelari dari berbagai daerah di Indonesia sudah berkumpul di sekitar Monumen Nasional (Monas) sejak dini hari untuk mengikuti JAKIM 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN). Lomba tersebut dimulai dari Silang Barat Laut Monas, melewati Jalan Medan Barat, dan berakhir di kawasan Gelora Bung Karno.
JAKIM 2025 telah dimulai secara resmi pada pukul 05.15 WIB dan diikuti oleh ribuan pelari dari dalam dan luar negeri. Dalam ajang ini, 32 ruas jalan di Jakarta ditutup untuk mengamankan jalannya acara. Meskipun demikian, Gubernur Pramono memastikan bahwa acara tersebut tidak berdampak signifikan pada lalu lintas. Antusiasme masyarakat terhadap ajang lari maraton ini semakin memberikan harapan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terus mendukung dan mengembangkan JAKIM sebagai destinasi wisata olahraga yang menarik di Jakarta. Selain itu, hal ini juga menjadi bukti bahwa olahraga maraton memiliki peran penting dalam menarik wisatawan dan mempromosikan olahraga di Indonesia.