Militer Thailand melancarkan serangan udara terhadap posisi pasukan Kamboja sebagai respons atas serangan sistem peluncur roket BM-21 Grad dalam bentrokan di perbatasan baru-baru ini. Komando Wilayah Militer ke-2 Angkatan Darat Kerajaan Thailand menyatakan bahwa pasukan Thailand dan Kamboja bentrok pada Kamis dini hari di daerah perbatasan yang masih menjadi sengketa. Awalnya terjadi baku tembak antara pasukan darat, namun kemudian intensitasnya meningkat.
Sebagai respons terhadap serangan roket BM-21 Grad dari Kamboja, Angkatan Udara Thailand menerbangkan enam jet tempur F-16 untuk melancarkan serangan udara terhadap pasukan Kamboja. Serangan tersebut berhasil mengenai posisi Batalion Infanteri ke-8 dan ke-9 Kamboja. Situasi semakin memanas, sehingga Thailand menutup seluruh pos pemeriksaan di perbatasan dengan Kamboja dan melaporkan bentrokan terjadi di minimal enam lokasi.
Bentrokan terus berlanjut dengan senjata otomatis dan artileri berat. Kamboja meluncurkan roket Grad yang menghantam wilayah di dua provinsi Thailand, yaitu Sisaket dan Surin. Ketegangan ini dipicu oleh insiden pada tanggal 28 Mei antara pasukan Thailand dan Kamboja di zona netral yang disengketakan, sesuai dengan Nota Kesepahaman tentang Survei dan Penetapan Batas Darat.
Sejak insiden Mei tersebut, Thailand telah meningkatkan pengawasan di titik-titik perlintasan perbatasan dan memperkuat pengamanan. Zona netral yang disengketakan merupakan salah satu dari lima titik perbatasan yang masih belum terselesaikan antara kedua negara. Sumber: Sputnik-OANA.