Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan potensi penguatan nilai tukar Rupiah menjadi Rp1.000 per dolar Amerika Serikat jika upaya hilirisasi komoditas ekspor dilakukan secara serius. Menurutnya, ekspor kelapa bulat senilai Rp20 triliun dapat meningkatkan nilai tambah hingga 100 kali lipat jika diolah di dalam negeri. Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui anggaran sebesar Rp371 triliun untuk mendukung hilirisasi komoditas nasional, dengan Rp40 triliun telah siap digunakan termasuk Rp8 triliun yang baru ditandatangani oleh Mentan Amran. Fokus utama hilirisasi akan difokuskan pada komoditas dengan permintaan tinggi seperti kakao, mete, dan kopi. Indonesia dikabarkan merugi karena eksport komoditas seperti kakao dalam bentuk mentah ke luar negeri dan dijual kembali setelah diolah dengan harga berlipat. Pemerintah telah menyiapkan anggaran tambahan sebesar Rp4-7 triliun untuk membangun fasilitas pengolahan di dalam negeri. Diharapkan dengan upaya hilirisasi komoditas, Indonesia dapat mengisi pasar dunia dengan lebih baik, serta meningkatkan nilai ekspor hingga mencapai potensi Rp30.000 triliun di masa depan.