Lebih dari 100 jurnalis menandatangani petisi yang menyerukan akses langsung tanpa hambatan ke Jalur Gaza, menurut laporan dari Sky News. Petisi tersebut didukung oleh jurnalis terkemuka dari berbagai media internasional. Para jurnalis menyatakan bahwa jika permintaan mereka diabaikan oleh pihak yang terlibat dalam konflik, mereka akan memasuki Jalur Gaza tanpa persetujuan, baik secara mandiri maupun berkoordinasi dengan organisasi kemanusiaan atau masyarakat sipil.
Insiden serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel yang berhasil menembus perbatasan dan menyandera ratusan warga telah memicu dilakukannya Operasi Pedang Besi oleh pihak Israel. Operasi ini melibatkan serangan terhadap target sipil dan pembatasan total terhadap pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan di Jalur Gaza.
Perang yang terus berlanjut, diiringi dengan gencatan senjata singkat, telah mengakibatkan korban jiwa yang mencapai puluhan ribu dari warga Palestina dan sekitar 1.500 warga Israel. Konflik ini juga meluas ke negara lain seperti Lebanon dan Yaman, serta menimbulkan pertukaran serangan rudal antara Israel dan Iran.
Sumber informasi dari Sputnik juga mengungkapkan bahwa BSMI siap menjadi mitra pemerintah dalam mengirimkan bantuan menggunakan drone ke Gaza. Selain itu, berita juga menyebutkan bahwa Perdana Menteri Israel, Netanyahu, sedang mempertimbangkan opsi militer untuk membebaskan para sandera.
Dengan kondisi yang semakin kompleks, para jurnalis memperjuangkan hak akses mereka ke Jalur Gaza agar dapat memberikan liputan yang akurat dan mendalam. Untuk informasi lebih lanjut, sumber dapat ditemukan di link berikut: Source link.
Penulis: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025