Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung (ITB), yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 peserta dari berbagai latar belakang. Konvensi ini bertujuan untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional melalui riset dan inovasi dengan tema “Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Melalui Penguasaan Sains dan Teknologi”. Presiden Prabowo memaparkan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mengembangkan ekonomi Indonesia.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan peraih Nobel seperti Prof. Konstantin Novoselov dan Brian Schmidt. Selain diskusi, acara juga memamerkan lebih dari 400 karya ilmiah dan teknologi terkini dari BUMN seperti Pertamina dan PLN. Konvensi ini juga mencakup diskusi panel, executive session lintas kementerian, serta penghargaan BRIN Award.
KSTI 2025 bertujuan untuk membangun SDM unggul dan arah Indonesia ke masa depan industri yang berdaulat secara teknologi. Fokus delapan sektor strategis, seperti pangan, energi, dan digitalisasi dipilih berdasarkan kebutuhan strategis Indonesia untuk mencapai kemandirian teknologi dan daya saing global. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyatakan bahwa KSTI merupakan inisiatif langsung dari Presiden Prabowo untuk mempertemukan kekuatan riset, kebijakan, dan industri nasional.