Home Teknologi 7 Kelompok Siber Mencuri Data Pembangkit Nuklir dan Gudang Senjata

7 Kelompok Siber Mencuri Data Pembangkit Nuklir dan Gudang Senjata

0

Kaspersky, perusahaan keamanan siber asal Rusia, telah mengidentifikasi ancaman serangan siber yang terorganisir oleh kelompok advanced persistent threat (APT) yang ditujukan untuk meretas data rahasia negara dan entitas penting seperti bank negara, keamanan militer, dan fasilitas nuklir. Menurut Peneliti Keamanan Utama di Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT), Noushin Shabab, kelompok spionase siber utama ini beroperasi di seluruh kawasan Asia-Pasifik. Dalam pemantauan yang dilakukan oleh Kaspersky GReAT, terdapat tujuh kelompok APT yang menonjol di Asia-Pasifik, di antaranya adalah SideWinder, Spring Dragon alias Lotus Blossom, Tetris Phantom, dan HoneyMyte.

SideWinder, dijuluki sebagai ancaman paling agresif di Asia-Pasifik, menargetkan entitas pemerintah, militer, dan diplomatik dengan metode spear phishing dan serangan canggih. Mereka memiliki minat khusus dalam bidang maritim dan logistik di negara-negara seperti Bangladesh, Kamboja, dan Tiongkok. Sementara Spring Dragon alias Lotus Blossom fokus pada Vietnam, Taiwan, dan Filipina dengan menggunakan spear phishing, eksploitasi, dan serangan watering hole untuk menyusup ke dalam sistem korban. Tetris Phantom, ditemukan pada tahun 2023, menggunakan malware canggih yang menargetkan drive USB yang aman dan telah mengembangkan alat serangan baru, seperti BoostPlug dan DeviceCync. Selain itu, HoneyMyte memfokuskan upayanya untuk mencuri informasi politik dan strategis dari pemerintah dan entitas diplomatik di Asia Tenggara dengan menggunakan malware ToneShell.

Ancaman-ancaman ini menunjukkan tingkat adaptasi yang tinggi untuk menghindari deteksi dan terus berkembang dengan menerapkan teknik serangan yang semakin canggih. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai kelompok-kelompok APT ini, Kaspersky terus mengembangkan solusi keamanan siber untuk melindungi sistem dan data sensitif dari serangan yang berpotensi merusak. Dengan demikian, memahami ancaman siber yang ada di sekitar kita menjadi sangat penting untuk menjaga keamanan informasi dan infrastruktur negara.

Source link

Exit mobile version