Aplikasi ChatGPT buatan OpenAI telah menjadi kontributor terbesar pendapatan perusahaan dengan pangsa 38% dari total pendapatan global sebesar US$2 miliar sejak diluncurkan pada Mei 2023. Data dari penyedia intelijen aplikasi Appfigures menunjukkan bahwa aplikasi ChatGPT telah mencapai pendapatan sebesar US$2 miliar dari pengeluaran konsumen seluler di seluruh dunia. Pasar AS merupakan kontributor terbesar dengan 38% dari total pendapatan global, disusul oleh Jerman dengan 5,3%.
Keunggulan ChatGPT juga terlihat dari jumlah unduhan yang mencapai 690 juta kali secara global, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi Grok yang hanya diunduh 39,5 juta kali. Hal ini membuat Elon Musk, pemilik platform X, mengungkapkan kekhawatiran tentang kemungkinan ‘favoritisme’ App Store terhadap ChatGPT yang memunculkan spekulasi tentang posisinya yang dominan.
Dari segi minat konsumen, data baru menunjukkan bahwa aplikasi berbasis AI semakin diminati dengan konsumen bersedia membayar untuk menggunakan asisten AI melalui toko aplikasi seluler. Meskipun Grok juga mengalami peningkatan unduhan setelah diluncurkan, pendapatan per unduhan ChatGPT masih tetap menjadi yang tertinggi, yaitu mencapai US$2,91.
Dengan lonjakan unduhan bulanan hingga sekitar 45 juta, pertumbuhan aplikasi ChatGPT terus meningkat dengan jumlah unduhan yang mencapai 318 juta kali hingga Agustus 2025. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi ChatGPT masih menjadi pilihan utama bagi pengguna di India dengan pangsa unduhan sebesar 13,7% dari total unduhan sepanjang masa, diikuti oleh AS dengan 10,3%.
Meskipun persaingan semakin ketat dengan hadirnya aplikasi AI lainnya seperti Grok, Claude, dan Copilot, pendapatan ChatGPT tetap unggul dengan nilai tertinggi dibandingkan dengan pesaingnya. Appfigures mencatat bahwa ChatGPT memiliki pendapatan per unduhan sebesar US$2,91, sedangkan pesaing terdekatnya hanya mencapai US$2,55.Ini menunjukkan bahwa aplikasi ChatGPT terus menarik minat konsumen dan meraih pendapatan tertinggi di pasar aplikasi berbasis AI.