Ruben Amorim dengan jujur mengungkapkan perasaan emosionalnya setelah kekalahan yang menyakitkan dari Grimsby. Sebagai pelatih Manchester United, ia dengan tulus menceritakan betapa sulitnya posisinya. Amorim mengakui bahwa kadang-kadang dia merasa ingin berhenti, namun kadang-kadang juga ingin bertahan lama di klub tersebut. Dia mengungkapkan bahwa hubungannya dengan para pemain terkadang membuatnya senang, namun juga terkadang membuatnya frustasi dan ingin menjauhi mereka. Respons emosionalnya dianggap sebagai bagian dari karakternya sebagai pelatih, dan dia bahkan mengakui bahwa terkadang ia bisa merasa benci terhadap para pemainnya. Ruben Amorim mengklaim bahwa perasaan benci, cinta, dan belas kasih terhadap skuadnya adalah bagian dari pendekatan dan kepribadiannya sebagai seorang pelatih.