Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) telah membubarkan diri dari depan Gedung DPR/MPR RI pada hari Senin. Meskipun mereka pergi, tuntutan mereka tetap terdengar jelas. Andovi da Lopez, seorang artis dan influencer, menegaskan bahwa aksi yang dilakukan hari ini dan sebelumnya berlangsung dengan aman. Ia menolak label negatif yang diberikan kepada mahasiswa dan elemen masyarakat yang turun ke jalan.
Selain itu, Andovi juga menyoroti daftar “17+8 Tuntutan Rakyat” yang telah disusun secara formal dan disampaikan kepada lembaga terkait. Salah satu tuntutan utama adalah pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki kasus-kasus kematian dan kekerasan yang terjadi. Ia menggarisbawahi bahwa seruan Presiden Prabowo Subianto untuk dialog belum direspons oleh DPR.
Andovi juga menegaskan pentingnya transparansi, reformasi, dan empati dalam tuntutan yang disampaikan. Menyatakan bahwa tuntutan tersebut adalah harapan rakyat, bukan tindakan anarkis. Ia juga mengajak untuk mendengar dan melaksanakan tuntutan tersebut.