PT Industri Telekomunikasi Indonesia/INTI (Persero) mencatat pendapatan berlebih sebesar 442,99% month-to-date pada bulan Agustus 2025 dibandingkan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun tersebut. Prestasi ini juga ditandai dengan pertumbuhan pendapatan 105,20% year-to-date pada Agustus 2025 jika dibandingkan dengan target tahunan yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini didorong oleh kontribusi besar dari bisnis semikonduktor, khususnya dalam produksi smartcard bagi salah satu bank pelat merah terbesar di Indonesia.
Gema Alfarisi Deri, Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero) mengungkapkan bahwa prestasi ini bukan hanya soal pencapaian finansial, tetapi juga hasil dari strategi transformasi dan keseriusan perusahaan dalam menjalankan bisnis semikonduktor yang menjadi lini usaha utama. Perolehan positif ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan bisnis semikonduktor PT INTI (Persero) yang sekarang telah menyumbang sepertiga dari total pendapatan perusahaan. Proyek smartcard dengan jumlah produksi jutaan unit telah membuktikan komitmen perusahaan dalam mengembangkan industri semikonduktor.
Delvia Damayanti, Executive General Manager Marketing and Sales PT INTI (Persero), menambahkan bahwa perusahaan sedang menyelesaikan produksi smartcard dalam jumlah besar untuk bank milik negara. Selain itu, PT INTI (Persero) juga akan memproduksi ratusan ribu unit smartcard untuk salah satu bank nasional terbesar di Indonesia dengan target penyelesaian sebelum akhir tahun 2025.
Sementara itu, data dari IMARC Group menunjukkan bahwa pasar prepaid card di Indonesia, termasuk kartu stored-value seperti kartu pembelian dan transportasi, bernilai sekitar US$35,5 miliar pada tahun 2024. Proyeksi menunjukkan bahwa nilai pasar ini akan tumbuh menjadi US$128,6 miliar pada tahun 2033, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 14,6%. Global Data juga memperkirakan nilai transaksi kartu pembayaran di Indonesia akan terus meningkat, mencapai Rp1.379,4 triliun (US$87 miliar) pada tahun 2029 dengan pertumbuhan tahunan sekitar 8,8%. Melihat potensi pasar prepaid card yang terus berkembang, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) menargetkan untuk memenuhi kebutuhan prepaid card di sektor transportasi, perbankan, financial technology, e-money berbasis kartu, serta giftcard ritel.