Belakangan ini, fenomena menarik telah mencuat di media sosial. Banyak warganet yang secara massal mengubah foto profil mereka dengan sentuhan warna hijau dan pink. Namun, lebih dari sekadar gaya visual, tren ini mencerminkan solidaritas yang timbul dari situasi sosial dan politik terkini di Indonesia. Dengan aksi demonstrasi yang semakin marak, pilihan warna-warna ini bukanlah tanpa alasan, melainkan sebagai ekspresi perlawanan, penghormatan, dan solidaritas terhadap orang atau peristiwa tertentu yang viral belakangan ini.
Arti di balik penggunaan warna hijau, pink, dan biru menjadi sangat penting dalam gerakan ini. Warna biru gelap ini melambangkan kondisi darurat dan seruan untuk tetap waspada. Sedangkan warna pink dianggap sebagai penghormatan kepada seorang demonstran wanita berhijab pink yang menjadi viral karena keberaniannya. Sementara warna hijau menjadi simbol pengorbanan dan keberanian, terutama dalam mengenang Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia saat aksi demonstrasi. Ketiga warna ini kini dianggap sebagai bahasa simbolik yang digunakan oleh banyak orang dalam mengganti foto profil di platform digital mereka.
Selain memahami makna dari warna-warna tersebut, banyak warganet juga berusaha untuk mengedit foto profil mereka agar menampilkan kombinasi warna hijau dan pink. Untuk itu, mereka bisa mengikuti langkah-langkah sederhana, seperti mengunjungi situs khusus untuk mengubah tone warna, mengunggah foto yang ingin diedit, memilih opsi “green highlight pink shadow” atau “pink highlight green shadow”, menyimpan hasil editan, dan menggunakan foto tersebut sebagai foto profil mereka di media sosial. Artinya, selain berperan sebagai simbol, kini warna hijau dan pink juga menjadi cara untuk mengekspresikan solidaritas dan dukungan terhadap peristiwa dan sosok tertentu.