Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Djamari Chaniago, berbagi pengalaman mengenai momen ketika dipilih oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi Menko Polkam. Dalam keterangan kepada media, Djamari menjelaskan bahwa sejak awal dirinya memiliki hubungan yang erat dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Pertemuan-pertemuan dengan Sjafrie dan Prabowo tidak pernah membahas rencana penunjukan Djamari sebagai Menko Polkam. Djamari baru mengetahui akan ditunjuk sebagai Menko Polkam setelah menerima telepon dari Istana Negara, seharian sebelum pelantikan.
Setelah dilantik, Djamari siap menjalankan tugasnya dalam menciptakan keamanan dan stabilitas politik negara. Presiden Prabowo melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik definitif setelah perombakan ketiga Kabinet Merah Putih. Selain Djamari, Presiden Prabowo juga melantik sejumlah menteri dan wakil menteri lainnya, termasuk Erick Thohir, Afriansyah Noor, Rohmat Marzuki, Farida Farichah, dan Angga Raka Prabowo.
Kebijakan penunjukan Djamari sebagai Menko Polkam ditetapkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 96P Tahun 2025 pada 8 September 2025. Djamari, seorang purnawirawan TNI dengan karier yang cemerlang, siap menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Sebelumnya, Djamari telah menjabat di berbagai posisi strategis dalam TNI dan memiliki pengalaman yang beragam dalam bidang keamanan.