Jakarta, CNBC Indonesia – Setiap lebaran, orang Indonesia sering mengenakan baju koko. Biasanya, baju koko sudah menjadi identitas untuk menunjukkan ke-Islaman seseorang. Namun, belum banyak orang tahu bahwa baju koko sebenarnya bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari China.
Mengenai asal-usul pakaian ini, M Quraish Shihab dalam Islam yang Disalahpahami: Menepis Prasangka, Mengikis Kekeliruan (2018) menyebut bahwa baju koko yang dianggap sebagai baju pria Muslim sebenarnya berasal dari China. Meskipun terdapat kemiripan antara baju koko yang dipakai oleh orang Islam Indonesia dengan yang dipakai oleh sebagian orang Tionghoa non-Muslim. Keduanya sama-sama berbahan kain tipis dan tidak memiliki kerah.
Baju koko ini masuk ke Indonesia ketika orang-orang Tionghoa datang untuk berdagang dan menetap. Kehadiran mereka yang memakai baju khas tersebut membuat orang Indonesia menyebutnya sebagai baju koko. Dari situlah terjadi adaptasi dan adopsi hingga akhirnya dipakai oleh masyarakat lokal, terutama para tokoh agama Islam di Indonesia.
Pakaian ini dianggap sopan menurut kebanyakan orang Indonesia dan Islam, serta memenuhi syarat untuk melakukan ritual Islam. Menurut Emha Ainun Najib, awalnya baju ini hanya dipakai oleh para tokoh agama. Namun, karena kebiasaan santri dan masyarakat Islam sering meniru ajaran para pembesar, mereka pun mulai ikut-ikutan memakainya. Seiring berjalannya waktu, baju koko menjadi identitas bagi mereka.
Hingga saat ini, baju koko berbahan tipis ini tetap menjadi barang dagangan yang laris menjelang lebaran. Bahannya dapat menggunakan bahan yang murah dan cara pembuatannya juga tidak sulit. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika harganya terjangkau oleh masyarakat kelas bawah.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Jadwal Libur Cuti Bersama Lebaran 2024, Cek Sebelum Mudik!
(mfa/mfa)