Jakarta, CNBC Indonesia – Ibu adalah pelita yang selalu menyinari kehidupan anak-anaknya, terlepas dari situasi apa pun. Seperti yang terjadi pada Imas dan Hilman, seorang ibu dan anak yang tinggal di Padalarang, Jawa Barat. Hilman, yang menderita thalasemia dan cerebral palsy, bergantung pada ibunya untuk merawatnya sehari-hari. Hilman lahir dengan keterbatasan otak yang membuatnya tidak bisa mendengar atau berbicara.
Meskipun Hilman berbeda dalam hal kemampuan fisiknya karena ia masih bisa menggerakkan tubuhnya, ia juga mengidap thalasemia sejak lahir. Hilman kehilangan ayahnya sejak lahir, dan hanya ibunya, Imas, yang merawatnya sejak saat itu. Imas menceritakan bahwa kehamilan Hilman penuh dengan tantangan dan kekhawatiran.
Imas menerima keadaan Hilman apa adanya dan percaya bahwa Hilman akan menjadi perantara baginya di akhirat nanti. Meskipun perawatan Hilman memerlukan perhatian khusus dan gizi seimbang, Imas tetap menguatkan diri untuk menjaganya.
Imas mengandalkan usaha menjahitnya untuk menghidupi dirinya dan Hilman. Meskipun kemampuan penglihatannya menurun dan staminanya tidak sekuat dulu, Imas tetap bersikap kuat demi Hilman. Untuk membantu membiayai perawatan Hilman, Imas harus menjalani transfusi darah rutin di Rumah Sakit Hasan Sadikin.
Dengan kondisi dan situasi yang rumit, kebaikan dan dukungan dari orang lain sangat dibutuhkan oleh Imas dan Hilman. Donasi dan bantuan dari masyarakat dapat meringankan beban hidup mereka. Melalui berbuatbaik.id, kita semua dapat berkontribusi membantu Imas dan Hilman.