Pendeta Gilbert mengutarakan permintaan maafnya atas pernyataan yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat luas, terutama umat Islam.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Jusuf Kalla dan meminta maaf secara tulus di momen Lebaran Idul Fitri 2024 ini.
“Sebelum saya lanjutkan, saya dengan rendah hati meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Kita sedang sibuk setelah pilpres, menyambut pilkada, dan merayakan Idul Fitri serta hari raya umat Kristen. Saya pikir semuanya seharusnya berjalan dengan baik,” ungkap Gilbert.
“Karena itu, saya sekali lagi meminta maaf atas segala kegaduhan. Saya ingin menekankan bahwa saya tidak bermaksud mengolok-olok atau menghina sama sekali,” lanjutnya.
Gilbert mengaku besar di lingkungan Muslim di Tebet, Jakarta Selatan, dan belajar tentang agama Islam di SD Dewi Sartika. Oleh karena itu, dia tidak memiliki niat untuk merendahkan ajaran Islam.
“Ibadah yang terekam dalam video tersebut adalah kegiatan internal yang seharusnya tidak dilihat oleh umum. Namun karena jemaat kami terdiri dari jemaat gereja dan jemaat online, video tersebut akhirnya beredar di YouTube. Namun jelas terdapat label ‘ibadah Minggu’. Oleh karena itu, itu tidak dimaksudkan untuk diketahui oleh publik,” jelasnya.